PEMAHAMAN SYUBHAT TENTANG PRAKTEK SHALAT
A. SHALAT TIDAK AKAN DITERIMA ALLAH BILA KITA MENGATAKAN BAHWA YANG SHALAT
ADALAH KITA SENDIRI, MAKA ITU ADALAH SYIRIK, DAN BILA KITA MENGATAKAN TUHAN
YANG SEMBAHYANG ADALAH MURTAD.
Berdasarkan beberapa dalil/dasar hukum
bahwa pemahaman : “Shalat tidak akan diterima Allah bila kita mengatakan
bahwa yang Shalat adalah kita sendiri, maka itu adalah syirik, dan bila kita
mengatakan Tuhan yang Sembahyang adalah murtad” adalah ajaran sesat
menyesatkan karena menentang dengan beberapa ayat dan hadist:
a. Surat
Al-baqarah ayat 43 :
وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآَتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا
مَعَ الرَّاكِعِينَ (43)
Artinya : ”dan dirikanlah shalat dan
tunaikanlah zakat, dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’(QS. Al-Baqarah :
43)
b.
Surat Al-an’am ayat 163 dan 162 :
قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي
لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (162) لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ
الْمُسْلِمِينَ (163)
162.
Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah
untuk Allah, Tuhan semesta alam.
163.
tiada sekutu bagiNya; dan demikian Itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang
yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)".
c.
Surat Al-syuura ayat 15 :
فَلِذَلِكَ
فَادْعُ وَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ وَقُلْ
آَمَنْتُ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنْ كِتَابٍ وَأُمِرْتُ
لِأَعْدِلَ بَيْنَكُمُ اللَّهُ رَبُّنَا وَرَبُّكُمْ لَنَا أَعْمَالُنَا
وَلَكُمْ أَعْمَالُكُمْ لَا حُجَّةَ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ اللَّهُ يَجْمَعُ
بَيْنَنَا وَإِلَيْهِ الْمَصِيرُ
Artinya : “Maka karena itu serulah (mereka kepada agama itu) dan tetaplah
sebagaimana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka
dan katakanlah: "Aku beriman kepada semua Kitab yang diturunkan Allah dan
aku diperintahkan supaya berlaku adil di antara kamu. Allah-lah Tuhan kami dan
Tuhan kamu. Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu. Tidak ada
pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan
kepada-Nya lah kembali (kita)" (QS:Al-syuura : 15)
d. Surat Ash-shaffat ayat 96 : وَاللَّهُ خَلَقَكُمْ وَمَا تَعْمَلُونَ
Artinya
: “Padahal Allah-lah yang menciptakan
kamu dan apa yang kamu perbuat itu". (QS:Al-shaffat;
96)
e. Surat
An-nisaa ayat 115 :
وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ
بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَى وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ
نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّى وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ وَسَاءَتْ مَصِيرًا
Artinya: “Dan barang siapa
yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang
bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang
telah dikuasinya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahanam, dan Jahanam itu
seburuk-buruk tempat kembali”.(QS: An-Nisaa ;115)
f.
Surat al-Anfal ayat 13 : ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ شَاقُّوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ
وَمَنْ يُشَاقِقِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَإِنَّ اللَّهَ
شَدِيدُ الْعِقَابِ
Artinya: ”(Ketentuan)
yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka menentang Allah dan
Rasul-Nya; dan barang siapa menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya
Allah amat keras siksaan-Nya”.(QS;Al-Anfaal : 13)
g. Hadits bukhari-muslim :
مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ
مِنْهُ فَهُوَ رَد
Artinya :”Barang
siapa yang mengada-adakan dalam
pekerjaan(agama) kami ini apa yang tidak berasal dari kami maka hal tersebut
ditolak”
B.
SHALAT TERDIRI DARI EMPAT UNSUR.
Ajaran tentang shalat terdiri
dari empat unsur yaitu berdiri adalah api; rukuk adalah angin; sujud adalah air
dan duduk adalah tanah sesat menyesatkan dan tidak ada sumber dari agama.
Perkataan tersebut tidak ada
sumber dalam alquran, hadist dan kitab-kitab mu’tabarah, sehingga dapat
menyesatkan. Yang ada bahwa sembahyang itu terdiri dari 3 unsur yaitu : qalbi
yaitu niat, qauli yaitu bacaan dan fi’li yaitu perbuatan.Hal ini jelas
tercantum dalam hadist riwayat Bukhari dan Muslim :
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ عُبَيْدِ
اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِى سَعِيدُ بْنُ أَبِى سَعِيدٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - دَخَلَ الْمَسْجِدَ ، فَدَخَلَ رَجُلٌ
فَصَلَّى فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - فَرَدَّ وَقَالَ « ارْجِعْ
فَصَلِّ ، فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ » . فَرَجَعَ يُصَلِّى كَمَا صَلَّى ثُمَّ جَاءَ
فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - فَقَالَ « ارْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ
لَمْ تُصَلِّ » ثَلاَثًا . فَقَالَ وَالَّذِى بَعَثَكَ بِالْحَقِّ مَا أُحْسِنُ غَيْرَهُ
فَعَلِّمْنِى . فَقَالَ « إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلاَةِ فَكَبِّرْ ، ثُمَّ اقْرَأْ
مَا تَيَسَّرَ مَعَكَ مِنَ الْقُرْآنِ ، ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا
، ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَعْتَدِلَ قَائِمًا ، ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا
، ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ جَالِسًا ، وَافْعَلْ ذَلِكَ فِى صَلاَتِكَ كُلِّهَا
»
قال أبو حاتم رضي الله عنه قوله صلى الله عليه وسلم صلوا كما رأيتموني
أصلي لفظة أمر تشتمل على كل شئ كان يستعمله صلى الله عليه وسلم في صلاته فما كان من
تلك الأشياء خصه الإجماع أو الخبر بالنفل فهو لا حرج على تاركه في صلاته وما لم يخصه
الإجماع أو الخبر بالنفل فهو أمر حتم على المخاطبين كافة لا يجوز تركه بحال ذكر الترغيب
في الأذان بالاستهام عليه أخبرنا عمر بن سعيد بن سنان بمنبج أخبرنا أحمد بن أبي بكر
عن مالك عن سمي عن أبي صالح (صحيح
ابن حبان كتاب الصلاة)
C.
BILA TIDAK MENGENAL TUHAN TIDAK WAJIB SHALAT
Pernyataan “Bila tidak mengenal
Tuhan tidak wajib Shalat” adalah bid’ah. Perkataan ini jika ditempatkan pada orang
yang tidak mengucapkan dua kalimah syahadat, yaitu tidak wajib di tuntutkan dia
di dunia, adapun diakhirat dia tetap di tuntut, dalilnya :
Al-Qur’an surat al-Mudattsir ayat 42
dan 43 :
مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ (42) قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ
(43)
42.
"Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?"
43.
mereka menjawab: "Kami dahulu tidak Termasuk orang-orang yang mengerjakan
shalat,
Adapun orang yang
sudah mengucapkan dua kalimah Syahadat sudah wajib Shalat. Dalilnya adalah
anyak ayat dalam Alquran dan hadis.
Hadits Shahih
Bukhari :
حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى قَالَ أَخْبَرَنَا
حَنْظَلَةُ بْنُ أَبِي سُفْيَانَ عَنْ عِكْرِمَةَ بْنِ خَالِدٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ
: قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى
خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ
اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَان
Artinya ;”menceritakan
kepada kami oleh Abdullah bin Musa telah berkata: memberitakan kepada kami
Handhalah bin Abu Sufyan dari Ikrimah bin Khalid dari Ibnu Umar ra telah
berkata: telah bersabda Rasulullah SAW :
Islam dibangun atas lima perkara :bersyahadat bahwa tidak ada Tuhan selain
Allah dan Muhammad Rasulullah, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, haji dan
puasa ramadhan”
Subhahanallah...surah2 yg memastikan, agar orang orang tidak bermain2 lagi dgn perintahNya dan tidak melebih2kan fi'li meski tak ada dalilnya
BalasHapusSubhahanallah...surah2 yg memastikan, agar orang orang tidak bermain2 lagi dgn perintahNya dan tidak melebih2kan fi'li meski tak ada dalilnya
BalasHapus